Dengan
semangat yg tinggi dan penuh asa, Alex menunggangi sepeda motor merk
Satria F150 keluaran Suzuki menuju sekolahnya. Walau cuaca kurang
bersahabat, namun tak mampu menyurutkan niat nya untuk menimba ilmu
sebagai bekal tuk masa depan. Setelah menghabiskan waktu dengan
kegiatan yg mungkin tidak bermanfaat, dia pun memasuki ruangan
belajarnya. Memang waktu itu mereka tidak mengadakan upacara bendera
berhubung hari hujan. Remaja itu mengikuti pelajaran dg bersungguh2
karena memang jam pertama itu merupakan salah satu pelajaran favoritnya
yaitu Kewarganegaraan. Jam Kewarganegaraan pun berakhir, disambung dg
pelajaran Biologi dan Kimia. Pada dasarnya remaja itu menyukai
pelajaran pada hari itu, terutama kimia, karena waktu kelas X dia pernah
mengikuti pelatihan Olimpiade Sains bidang kimia, tapi karena ada
beberapa konflik akhirnya di kelas XI dia beralih ke bidang fisika.
Hari ini merupakan hari pertama belajar setelah SMA SAHARA mengadakan
ujian mid semester 1. Buk Wati selaku guru Kimia, menyampaikan hasil TO
UN 1 yg diadakan 3 minggu yg lalu,, "Anak2, ibuk akan membacakan
hasil TO yg udah kalian kerjakan kemaren, Ilit = 10, Ainil = 12, Fatma =
12, Hadi = 13, Alex = 14, Irwan = 12, Tari = 17, Bambang = 20,....." "Yaaahh,, cuma 14, total soal semua 40, 14 x 2,5 = 3 koma sekian" keluh Alex. "Hahaha.. Gak ada yg tuntas 1 pun, gue cuma 50 " bisik Bambang kepada Alex..
"Anak2, ibuk sangat kecewa sama kalian, kecewa ibuk yg pertama
karena nilai kalian seperti ini, yg kedua gara2 kalian tidak mampu
menjaga kepercayaan ibuk, ibuk kira kalian bisa mengerjakan latihan yg
ibuk kasih, ternyata yg ngumpul gak sampai separoh, dan yg lebih kecewa
lagi, ibuk kena tegur sama guru yg lain karena piket melihat kalian
berkeliaran di luar kelas. Ibuk sungguh kecewa" ujar buk wati. Semua siswa menundukkan kepalanya karena mereka merasa bersalah..
"Sekarang terserah kalian, kalian kan udah kelas 3, kalian belajar
sendiri, ibuk tidak akan menerangkan pelajaran, kalian kan pintar2, TO
dapat 100 semua" ujar buk wati. Semua siswa cuma bisa terdiam dan menundukkan kepala. Menghabiskan waktu dg keheningan. Bel pertanda jam shalat pun berbunyi, semua siswa pergi ke mushala. Sesudah shalat, mereka masuk. "Sekarang kalian belajar sendiri" kata buk wati. "Gimana nih? Ibuk udah marah" ujar Cahya "Iya, kita minta ma'af aja" sambung bambang "Iya, sebagai ketua, lo yg mewakili kami minta ma'af sama ibuk" ujar Agus kepada Alex "Loh,, kok gue? Gue takut nih, ibuk udah marah, lo aja deh Cahya, lo kan anak kesayangan ibuk" timpal Alex "Kok gue? " tanya Cahya "Lo dong yg minta ma'af, kan lo ketua kelas, percuma dong kami milih lo, tapi lo gak bertanggung jawab" kata bambang "gak ah, gue takut" jawab Alex "lo gimana sih? Lo kan ketua, tanggung jawab dong" bentak bambang "kalo lo gak mau, mending lo turun aja dan serahin jabatan lo ke bambang" sambung Agus
Setelah bernego, akhirnya Alex di dampingi Fiza maju ke depan dan
menghadap buk wati, tapi usaha mereka sia2, buk wati tetap gak mau
ngajar. Alex terduduk di bangkunya, kata2 teman2nya masih
membekas di hatinya, dia berfikir mengapa kalo ada masalah semua
dilimpahkan ke dia, mengapa dia yg disalahkan? "kalian yg memilih
saya, sekarang kalian giniin saya, sebenarnya apa sih mau kalian? Mulai
besok saya mengundurkan diri, kalian pikir enak jadi ketua kelas,
apalagi siswanya kayak kalian" bathin Alex.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar