seleamat membaca cerpen saya dan jangan lupa tinggalkan komentar

Rabu, 24 Oktober 2012

ZHAFIRAH


Sesekali aku mencuri-curi waktu melihat ke seberang. Hujan.
Di balik hujan tersimpan sesal yang membekas.
Lagi-lagi aku meresapi kegalauaanku di sudut kamar tercinta.
"Akh, My beloved.."
Sudah lebih 3 minggu aku kehilangan separuh jiwaku. Dan sudah lebih 3 minggu pula aku hanya menghabiskan waktu di sudut kepasrahan.
"Apa karena itu kau pergi?"
Hatiku berdesir menerka, apa mungkin?

Ya, 3 minggu lalu aku tak sengaja menyakiti hati dan raganya. Mungkin saja ia pergi karena itu. Ya mungkin saja.

Aku tak henti mengutuki diri sendiri.
"Bodohnya aku!"
"Bunuh saja aku! Jika harus begini terus."

Sesal yang begitu dalam. Membuat raga kehilangan diriku.
Aku kembali menerawang ke seberang jendela.
"Drrrttt.. Drttttt.."
aku tersentak, itu deringan HPku ..

"Ada telpon? Nomer siapa ini?"ujarku bingung. Aku mengangkatnya ragu-ragu.
"Assalamualaikum?" ucap seseorg dari seberang sana.
"waalaikumsalam. Maaf ini siapa?"
"Oia, Maaf kenalkan ini Andi. Apa ini Faizah?"
"Iya, dengan saya sendiri. Ngomong-ngomong ada apa ya Andi?"
"Benar kamu mencari Ricko?"
Aku terdiam, "apa mungkin Andi tahu Ricko?" ucap batinku.
"Hmm, iya. Memang kenapa ya?" aku menjawab ragu2.
"Ricko ada ada di rumahku sekarang. Aku mengetahui kamu mencarinya dari selebaran di jalan dan apa harus aku menuntun ricko ke rumahmu?"

Aku tersentak. Antara percaya dan tak percaya. Oh, tuhan. Terima kasih.
"Ha? Iya? Ok ok, kita besok ketemuan saja di Cafetaria jam 5 sore. Bagaimana?"
"Ok. Yasudah. Sudah dulu ya.. Assw."
"waalaikumslam."

Tahu kah kawan?
Aku senang ! Aku gembira! Akhirnyaa, setelah menunggu 3 mnggu aku akan bertemu Ricko lagi, my beloved. Dan aku harus memikirkan apa yg harus ku katakan pada Ricko besok.
Aikh, aku gugup ! Tidak biasanya aku senen bukan kepalang!

------------------------

Di Cafetaria, 05.00 p.m

5 menit lalu aku sudah di sini, duduk ditemani secangkir cappucino dan dengan senyum yang paling indah.
Ya, kenapa tidak? Hari ini saat yg aku tunggu2. Saat di mana tidak akan ada lagi galau dalam hidupku. Saat dimana aku akan bersama lagi dengan Ricko.

Oh, Tuhan. Aku mulai cemas.
Kenapa Andi dan Ricko begitu lama?
Apa jangan2 Ricko tak mau di bujuk bertemu denganku?
Akh, Ricko maafkan aku ..

Aku masih menunggu..
Sampai seorang pria dan seekor kucing masuk dari pintu depan..

"Akhh, itu rickoo." aku berteriak kegirangan..
Mereka mendekat, girangku pun makin tak karuan..

Dan, akhirnya mereka di sini, duduk di sampingkuu ..
"Faizah ya?"ujar laki2 yg kulihat barusan.
"Ya, ini andi bukan?" jawbku bergetar. aku guguppp Tuhan! Sampai2 aku tak berani menatap ricko!
"Ini ricko mu bukan? Kucing kesayanganmu?" Andi pun meletakkan Ricko di pangkuanku.
"Iyaa, andi.. Oh thank you so much.."

Ricko kini duduk di pangkuanku. Aku hiraukan Andi sejenak. Melepas rindu teramat sangatku dengan Ricko.
Tapi, ada yang ganjal...
Di balik telingan kiri Ricko ada bintik hitam yg cukup besar..
Aku melihatnya dengan seksama..
Menelaah dan mengingat..
"Bukankah Ricko tidak memiliki bintik hitam di belakang telinga kirinya?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar